Igatlah
riuh dan gemericik air sungai di sela bebatuan
Ketika
kita termenung di atas pasir dan batu
Ingatlah
suara ombak laut memecah dinding batu
Ketika
kita terduduk di atas kayu mati dan bebatuan
Ingatlah
suara angin dan pemandangan bebas di bukit
Ketika
kita duduk berjarak di atas papan.
Melaju
dan meliuk-liuk di atas aspal hitam
Mengejar
setiap hasrat untuk bersama
Dalam
liuk-liuk kehidupan yang entah berujung dimana
Ingatlah..,
ingatlah.., ingatlah…,
Jangan
kau lupakan
Di
bawah terik mentari di antara pepohonan rindang
Kau
berjalan menyusuri jalan penuh dedaunan
Kau
temukan Tong Sampah yang terdiam
Tempatmu
membuang segala keluh kesahmu
Kau
tatap dirimu dan hanya menatapnya karena butuh
Berdiri
tegak di sampingmu dengan sebuah rasa
Tanpa
kau pernah memberi rasa, hanya tanda tanya
Setelah
batinmu tenang dan bebanmu terlepas
Kau
membuang rasa kembali pada pemiliknya
Beranjak
pergi dengan keyakinan kuatmu
Meninggalkan dan menitip rasa kasihan
Ingatlah..,
ingatlah.., ingatlah..,
Jangan
kau lupakan
Palopo, 20
maret 2017
Belum ada tanggapan untuk "Ingatlah, Jangan Lupakan"
Post a Comment