Malam Idul Fitri petasan meledak-ledak di
udara, anak-anak hingga orang dewasa saling membalas dengan tembakan keudara, mengingatkan pada perang Libya, Palestina, Suriah dan Yaman. Disaat
pesawat tempur musuh menghantamkan rudal ke gedung-gedung mereka membalas
dengan peluru-peluru tajam penangkis serangan udara.
Jika puasa adalah merasakan kehidupan si
fakir dan miskin, maka anggaplah malam yang terang menderang dengan ledakan di
udara membuat kita membayangkan berada di suasana perang Timur Tengah.
Merasakan apa yang di rasakan saudara kita.
Sekalipun anak-anak Libya, Palestina, Suriah
dan Yaman akan tertawa melihat kita memainkan ledakan-ledakan yang tak berisi
dan bermakna membahana di angkasa. Mereka menembakkan peluru, melawan peluru,
dengan teriakan takbir yang menggetarkan jiwa. Disini takbir menggema dari
pengeras suara di iringi ledakan petasan dengan berbagai warna di udara.
Selamat_Idul_Fitri
“Rasakanlah kehidupan si Faqir dan Miskin
lalu Rasakanlah Kepahitan Perang saudara-saudara kita yang jauh disana”.