Setelah adanya Postmodernisme yang mewacana
kini menimbulkan pengaruh namanya Postsunnisyi'ah yang katanya tidak mau masuk
kedalam dua pandangan besar agama Islam yaitu Sunni Syi'ah.
Memang benar dan sepakat dengan cara pandang
yang mengkritik Sunni mencela Syi'ah dan begitu pula sebaliknya Syi'ah yang
mencela Sunni yang secara porsi sama saja karena sama-sama mencela seakan sulit
menerima perbedaan.
Namun Postsunnisyi'ah ini sama saja dengan
pandangan Quraish Shihab dimana Ahli Tafsir ini mengatakan: "Sunni dan Syi'ah jika di dalami
keduanya tak ada yang menolak perbedaan karena ajarannya mengarah pada satu
saja yaitu Allah, kadang kesalahan bukan karena perbedaan tapi berasal dari masing-masing
penganut, Syi'ah tak memahami Syi'ah secara mendalam demikian juga dengan
Sunni".
Namun jika gerakan Postsunnisyi'ah ini juga
tidak memahami Sunni dan Syi'ah sebagaimana Sunni dan Syi'ah yang sebenarnya
secara mendalam sebelum mengkritiknya maka Postsunnisyi'ah ini hanya sebuah
kritikan terhadap fenomena saja.
Namun bukankah fenomena ini harus menjelaskan
kekeliruan menurut penganut postsunnisyi'ah pada kalangan Sunni dan Syi'ah
seperti apa seharusnya dalam bersikap. Sehingga hadirnya postsunnisyi'ah tidak
lagi menghadirkan persoalan baru yang berujung pada saling cela mencela.
Masalah jika postsunnisyi'ah hadir tanpa
pemahaman yang mendalam terhadap Sunni dan Syi'ah dan melahirkan fenomena
tandingan yang sebenarnya sudah ada pada dua aliran besar Islam tersebut
Belum ada tanggapan untuk "POTS - POST"
Post a Comment