Mengapa Polwan Cantik?

Malam itu penutupan acara Luwu Expo di lapangan Andi Djemma Belopa, acara yang berlangsung selama beberapa hari dan malam itu dilaksanakan dalam rangka Hari Jadi Kota Belopa ke-9. Malam ini tak seperti biasanya, mungkin karna malam penutupan. Berpuluh kendaraan ramai diparkir mengambil badan jalan. Namun ketika masuk kedalam lokasi kita harus berjalan dengan sedikit berdesakan. Jika tak sedikit memiringkan badan maka bisa dipastikan tubuh kita bertabrakan dengan pengunjung lain. 

Tak ketinggalan saya juga datang meramaikan malam terakhir itu. Mungkin malam terakhir dan segala sesuatu yang terakhir lebih berkesan hehehe. Berkeliling dari stand satu ke stand yang lain, saya sempatkan diri singgah di stand Dinas Pertanian menikmati buah durian lokal gratis. Setelah itu mata saya tertuju pada panggung, rasa penasaran akhirnya menuntun langkah saya mendekati panggung. Ternyata desakannya lebih parah. 

Mata saya tertuju pada Polwan yang bergerombol menuju panggung, setelah nama mereka di panggil dengan rapi mereka mengambil posisi dan bergoyanglah mereka dengan anggun mengikuti irama dengan tubuh kurus dan tinggi. Semua orang tampak terpana melihat adegan goyangan rapi para Polwan yang cantik. 

Disampingku seorang lelaki parupaya menggendong anaknya sambil menghadap ke panggung dan terjadilah percakapan bapak dan anak. 

"Bapa' bagusnya itu polisi perempuan goyang le?" kata anak kepada bapaknya. 

"Iye nak bagus lihat ki itu goyang, rapi dan sama semua tingginya" jawab bapak memuji Polwan. 

"Bapa' cantik-cantik itu polisi le'?" kembali anak bertanya. 

"Iye cantik-cantik memang kalau jadi polisi perempuan orang" jawab bapak tetap melihat ke panggung. 

"Jadi kalau tidak cantik pa' nda bisa jadi polisi perempuan itu?" Protes anak pada bapaknya. 

"Sudah mi nak nonton mi saja itu polisi joget di atas" kata bapak tetap melihat ke panggung. 

Tiba-tiba saya bertanya dalam hati, mengapa Polwan harus cantik?. Pertanyaan itu membuatku merasa bosan melihat panggung dan melangkah menjauh. Tak lama tepuk tangan meriah mengakhiri penampilan para Polwan. 

Sembari berjalan keluar lapangan saya ingat bagaimana cerita awal mula beberapa Polwan cantik yang selalu nongol di TV bahkan jadi presenter TV acara kriminal dan kondisi jalan. Sesaat setelah tenarnya seorang anggota Brimob Norman Kamaru Polisi wanita juga tak mau kalah, dengan kecantikan mereka menjadi pusat perhatian di media utamanya media TV yang selalu mewawancarai mereka. 

Mengutip berita Tempo dengan judul "Kisah Program Polwan Cantik Jadi Pembawa Acara" tertanggal 21 desember 2014 saya mengutip 1 paragraf : 

Ninuk yang kini menjadi konsultan humas Korps Lalu Lintas Polri terjun langsung menyeleksi ratusan para Polwan sejak 2011. Selama 17 tahun malang-melintang di dunia broadcasting, intuisinya tajam melihat para Polwan yang potensial disulap lebih cantik untuk jadi presenter. Polwan yang awalnya berpenampilan biasa, di tangannya bisa menjadi luar biasa. "Mata saya mata kamera, saya tahu mana Polwan yang akan terlihat cantik di kamera mana yang tidak," kata Ninuk kepada Tempo. 

Unik, Ninuk yang mengaku matanya seperti kamera mampu mengasah wajah Polwan cantik menjadi lebih cantik untuk tampil di TV dan mana yang tidak bisa, dia menjadikan Polwan bukan hanya sekedar polisi tulen tapi wanita dengan segaram bak model yang tampilannya mengalahkan model-model cantik di TV. 

Hasil kerja Ninuk ini juga menjadikan mata penonton Polwan cantik bagaikan kamera, masyarakat yang terpana dengan kecantikan, bentuk tubuh, senyum dan suara Polwan di TV. Hingga tak bisa di bedakan dalam acara talkshow atau berita apakah Polwannya jadi perhatian atau beritanya. 

Lalu kembali pada pertanyaan, mengapa Polwan harus cantik?. Dalam perjalanan pulang mengingat kembali pembicaraan bapak dan anak di depan panggung serta cerita Polwan jadi pembaca acara hati saya singkat menjawab "Pasar dan Dagang". 

Ya, mungkin kecantikan wanita lebih mudah di terima di pasar media, sebagai senjata komunikasi massa bukan hanya bagi media tapi juga bagi polisi dalam hal rating dan pencitraan. Ternyata polisi yang terkenal sangar memiliki polisi wanita yang cantiknya menyamai model. Melihat di TV saja orang-orang sudah kagum akan kecantikan Polwan bagaimana jika Polwan cantik itu hadir di lapangan mengatur lalu lintas atau membuat pagar pertahanan demonstrasi. Entah apa yang terjadi. 

Lalu bagaimana jika tidak cantik, bisakah menjadi seorang Polwan?. Entahlah.....,

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Mengapa Polwan Cantik?"

Post a Comment