PERANG YAMAN DAN PERBEDAAN DALAM TUBUH ISLAM

Saat ini tengah berkecemuk perang Yaman. Beberapa hari membaca informasi terkait perang ini saya mendapatkan beberapa buah status facebook Denny Siregar tentang perang Yaman dan perbedaan dalam tubuh islam yang layak kita baca dan kita renungkan.

YAMAN

Persetujuan Liga Arab dan negara2 anggota OKI untuk melancarkan serangan militer ke Yaman, memperlihatkan besarnya skala perang ini nanti. Arab Saudi sendiri sudah menggelar pasukannya di perbatasan.

Yaman akan dijadikan Suriah ke dua dengan masuknya ISIS ke wilayah itu dan mengklaim berhasil melakukan bom bunuh diri di 2 masjid yang menewaskan lebih dari 100 orang.

Masuknya Jenderal Qasim Sulaimani, the Shadow Commander dari Iran, yang berhasil mengawal peperangan di Suriah, Lebanon dan Irak menunjukkan betapa seriusnya perang ini ke depan.

Bahkan mufti2 Saudi sudah mulai mengeluarkan fatwa untuk jihad di Yaman. Fatwa2 ini penting bagi mereka, karena mereka tidak ingin dipandang bahwa ini pertempuran sesama muslim. Yaman yang sekarang di kuasai milisi Houti dan mayoritas bermazhab syiah zaidiyah di-fatwa kafir dan kafir layak di perangi. Untuk memerangi para kafir di Yaman, mereka harus bekerja-sama dengan negara yang lebih "muslim" seperti AS, Inggris dan Israel.

Saudi wajib takut dengan dikuasainya Yaman oleh milisi Houti atau dikenal dengan Ansharallah. Yaman berbatasan langsung dengan Saudi dan Oman. Ketika milisi Houtii masih menjadi organisasi perjuangan saja, mereka berhasil masuk ke jantung Saudi, apalagi sekarang mereka sudah menguasai negara.

Milisi Houti didukung oleh sebagian besar rakyat dan tentara Yaman yang muak dengan pemerintahan lama yang korup sehingga Yaman tidak pernah beranjak dari kemiskinan meski mereka adalah negara produsen minyak. Sejak lama milisi Houti berperang dengan pemerintah Yaman dan suku-suku yang dipersenjatai Saudi dan ketika mereka berhasil menguasai negara bisa dibayangkan ketakutan Saudi.

Ketakutan yang sama muncul dari AS dan Israel melihat Iran mulai memperlebar sayapnya. Jika Yaman berhasil dikuasai, bukan tidak mungkin Oman, UAE bahkan Saudi sendiri akan merasakan dampaknya.

Sebenarnya apa yang mereka takutkan dari Iran ?
Faktor yang paling menakutkan dari Iran adalah pengaruhnya. Iran membawa api revolusi ke negara-negara timur tengah supaya mereka merdeka dari penjajahan negara-negara barat melalui ekonomi dan ideologi.

Hal yang perlu direformasi adalah konsep monarki atau kerajaan yang selama ini menjadi keuntungan bagi barat untuk menancapkan kuku kekuataannya melalui ekonomi kapitalis.

Barat cukup memegang 'raja'nya, maka satu negara akan mereka kuasai. Dengan itulah mereka memperlebar kekuasaannya, menguasai ekonominya dan memperbudak rakyatnya. Iran membawa api revolusi di dada para orang tertindas untuk bangkit dan merdeka.

Begitulah kenapa milisi Houti di Yaman didukung rakyat dan tentara sehingga mereka berhasil menggullingkan Presiden dan kroninya yang korup. Revolusi Yaman ditakutkan akan menjadi titik awal revolusi di negara2 timur tengah yang rata2 monarki.

Perang ini akan semakin menarik karena ini menjadi magnet juga bagi Vladimir Putin untuk masuk ring. Putin butuh sesuatu yang menyentak sesudah ekonominya dihancurkan AS melalui perang mata uang.

Suriah memang awal dari perang besar seperti yang di nubuat-kan, dan dunia akan terbelah menjadi 2 kekuatan besar. Tepat seperti apa yang dikatakan Imam Ali as : "Apabila terjadi perbedaan dua pasukan di Suriah, maka tdk akan selesai hingga tibanya ayat2 Allah"

Ayat2 Allah itu adalah datangnya Imam terakhir dari keturunan Rasulullah Saw.
Rasanya hari-hari ke depan kita akan semakin sering minum kopi. Kita akan mengulang pertarungan di media sosial seperti saat perang Suriah dan chaos di Mesir.

BUIH DI LAUTAN

Saat berkobarnya perang Yaman, beranda fesbuk anda pasti akan di penuhi oleh orang-orang yang sibuk meng-kafirkan syiah dengan pasword "Kami ahlusunnah.." Atau "Kami umat muslim..."

Anda harus jeli, itulah bentuk Ideologi politik wahabisme yang dianut Saudi yang diambil dari nama penemunya muhammad bin abdul wahab.
Ini tidak lepas dari propaganda yang akan semakin digencarkan Arab Saudi bahwa mereka di Yaman memerangi Syiah kafir.

Wahabisme memang berusaha keras untuk menyusup di kalangan muslim. Mereka awalnya membantai dan memenjarakan kaum salafi Saudi dan menyebut diri mereka sendiri sebagai salafi.

Kemudian mereka meningkatkan tensinya dengan meng-klaim bahwa mereka-lah sebenarnya sunni atau ahlusunnah. Di Indonesia, mereka meng-klaim sebagai ahlusunnah wal jamaah atau disingkat aswaja. Padahal sebutan aswaja ini identik dengan NU. NU sendiri mereka singkirkan dengan sebutan kaum kuburiyyun atau penyembah kubur.

Dalam skala yang lebih luas, mereka meng-klaim sebutan "muslim" atau "umat Islam" sebagai label mereka. Yang diluar golongan mereka adalah kafir. Itulah kenapa ISIS dengan mudahnya membantai sunni di Suriah dan Irak, karena mereka memang sudah di-cap kafir.

Perhatikan nanti kata2 mereka, kurang lebih seperti ini, "Kami umat muslim akan menghadapi kafir syiah..". Mereka akan selalu membawa-bawa kata sakti "pertempuran sunni vs syiah atau muslim vs syiah" sebagai justifikasi bahwa mereka adalah muslim dan sunni. Ini memang strategi untuk mengacaukan pandangan kaum mazhab sunni yang mayoritas di dunia bahwa "saudara" mereka berperang dengan "musuh" mereka.

Kalau tidak jeli, tentu anda akan sulit membedakan antara ideologi politik wahabisme dan mazhab sunni, seakan2 yang berperang itu adalah sunni vs syiah. Dan biasanya, sunni yang ilmu-nya dangkal akan ikut terbawa arus mereka.

Perhatikan dengan baik, ada satu kesamaan yang akan memisahkan mereka yang berpaham wahabisme dari mereka yang bermazhab sunni. Kata2 "syiah" biasanya membakar hati mereka itu sehingga membuka topeng juga jati diri mereka.

Sudah saatnya minum kopi dengan cerdas dalam menilai sesuatu, jangan seperti apa yang dikatakan Rasulullah Saw, "umatku pada akhir zaman banyak tapi mereka seperti buih di lautan.."

70 KELOMPOK

Pagi-pagi baca komen bahwa umat Islam akan terbagi menjadi 70 golongan dan semua terpecah bla bla...

Sering sekali melihat pernyataan seperti itu. Yang tidak sering adalah pertanyaan, "dari 70 golongan itu yang mana yang benar ?"
Ayo kita kupas sedikit sambil minum kopi. Kita mulai dari "Janji iblis" di surat al hijjr 39-42.

"Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan mereka) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba Engkau yang MUKHLIS di antara mereka".
Allah berfirman: "Ini adalah JALAN YG LURUS; kewajibanKu-lah (menjaganya). Sesungguhnya hamba-hamba-Ku tidak ada kekuasaan bagimu terhadap mereka, kecuali orang-orang yang mengikut kamu, yaitu orang-orang yang sesat."

Jalan yang lurus selalu dikaitkan dengan "bagaimana", sehingga pengertiannya menjadi bersifat umum seperti berbuat kebaikan. Padahal kebaikan bisa jadi relatif, dan ingat iblis berjanji bahwa manusia akan memandang baik perbuatan mereka di dunia.

Tidak banyak yang mengetahui bahwa jalan yang lurus atau shiratal mustaqim adalah "apa dan siapa" sehingga tidak terjadi pemahaman berdasarkan asumsi pribadi.

Mari kita lihat siapakah yang disebut sebagai jalan yang lurus itu.
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata: “Demi Allah, kami adalah JALAN YG LURUS” (Tafsir Nur Ats-Tsaqalayn 1, hadis ke 89)
Imam Muhammad Al-Baqir (sa): “Kami adalah JALAN yang jelas dan LURUS menuju kepada Allah Azza wa Jalla, dan kami adalah nikmat untuk makhluk-Nya.” (Tafsir Nur Ats-Tsaqalayn 1, hadis ke 105)
Imam Zainal Abidin (sa) berkata: “Kami adalah pintu Allah dan kami adalah JALAN YANG LURUS.” (Tafsir Nur Ats-Tsaqalayn 1, hadis ke 97)
Ini ada ayat yang lebih jelas.

"Sesungguhnya ini adalah jalan-Ku yg lurus, maka ikutilah dia:dan jangan-lah km mengikuti jalan-jalan (yg lain), krn jalan-jalan itu mencerai-berikan kamu dari jalan-jalan Nya" [ Al-An'am:153]
Jadi kita bisa paham "apa dan siapa" sebenarnya jalan yang lurus itu dan bukan "bagaimana".

Ada pertanyaan yang bagus. Bukankah shiratal mustaqim itu jembatan di akhirat yang dikenal dengan "titian rambut dibelah tujuh" karena saking tipisnya ?

Benar. Mari kita lihat penjelasan Imam Jafar ash shadiq as, sumber ilmu dari Imam 4 mazhab ahlusunnah.

Shirâth adalah jalan dan kemudian dideskripsikan dengan redaksi kata "mustaqim," yang bermakna jalan lurus.

Imam Jafar Shadiq As bersabda : ”Shirâth adalah jalan makrifat kepada Tuhan yang mencakup dua jalan yaitu jalan di dunia dan jalan di akhirat. Adapun shirâth di dunia adalam imam yang mesti harus ditaati, dan shirâth di akhirat adalah jembatan yang melintasi neraka jahannam.

Barang siapa melintas dengan baik di atas jalan (shirat) dunia, yaitu mengenal dan mentaati imamnya maka di akhirat kelak ia akan melewati jembatan shirâth dengan mudah.

Dan barang siapa yang tidak mengenal imamnya di dunia maka di akhirat kelak kakinya akan tergelincir dan terjerembab jatuh ke dalam neraka."

Jadi kita mulai paham, bahwa di antara 70 golongan yang terpecah, pasti ada satu golongan yang benar. Dan kebenaran selalu kita kembalikan kepada Tuhan yang menunjukkan jalan yang lurus melalui pembawa pesanNya, Rasulullah Saw.

Sudah mulai dingin kopinya ? Saya jadi teringat dulu waktu masih maksiat sering bercanda dengan teman, "Kembali-lah ke jalan yang benar..."
Agama yang benar seharusnya tidak meninggalkan pertanyaan di kepala. Semua pasti ada jawabannya. Sehingga kita nanti tidak protes kepada Tuhan bahwa kita tidak mendapat petunjuk apapun. Jangan sampai Tuhan membalas dengan pernyataan, "Bukankah sudah Ku tinggalkan petunjuk dan Ku sandingkan dirimu dengan akal ?"

Terlalu panjang status ini, nanti membosankan. Saya tutup saja dengan syair Imam Syafii, Imam mazhab terbesar ahlusunnah.
"Ketika umat beragama terpecah menjadi tujuh puluh kelompok
Melebihi apa yang dijelaskan oleh dalil naqli
Tidak ada yang selamat dari kelompok-kelompok itu,
Kecuali satu kelompok.
Katakanlah kepadaku, kelompok yang menjadi harapan itu
Apakah keluarga Muhammad berada dalam kelompok yang akan hancur ?
Atau dalam kelompok yang berlepas diri dari mereka ?
Maka kamu tidak berlaku adil
Karena pemimpin kaum berasal pada mereka
Aku rela dengan mereka, keselamatanku tidak akan hilang dibawah perlindungan mereka.

Aku rela mengangkat Ali dan keturunannya sebagai Imam
Dan kamu berada dalam kelompok yang akan binasa....
(Imam Syafi’I, dikutip oleh allamah al-Ajili dalam dzakhih al-mal).


Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "PERANG YAMAN DAN PERBEDAAN DALAM TUBUH ISLAM"

Post a Comment