Hari ini hutan menjadi perhatian utama
berbagai organisasi lingkungan di dunia. Kerusakan hutan sudah bisa di pastikan
akan mempengaruhi kondisi lingkungan dan kehidupan manusia. Menurut penelitian
University of Maryland sejak tahun 2000 hingga 2012 Indonesia telah kehilangan
hutan sebanyak 6.020.000 hektar pertahun.
Hal ini tentu saja menjadi masalah yang tidak
hanya mengancam masyarakat di sekitar hutan tapi juga berefek pada lingkungan
di dunia. Sebagai upaya penanganan pengrusakan hutan segala macam bentuk
pengawasan terus dilakukan untuk melindungi hutan yang masih ada. Namun
pengawasan secara manual semata tentu saja akan membuat kesulitan jika medan
yang berat dan hutan yang harus diawasi cukup luas.
Namun dengan memanfaatkan tehnologi
pengawasan hutan tentu bisa saja bisa di permudah tanpa harus terlalu sering
turun ke lapangan. Salah satu cara adalah dengan memanfaatkan program Google
Eart.
Aplikasi yang dirilis google pada tahun 2012
menjadi populer bagi banyak orang untuk menggunakannya. Ada beberapa manfaat
dari aplikasi Google Earth ini diantaranya: pertama, adalah mengetahui seluruh
kondisi morfologi dan kontur permukaan bumi secara real yaitu foto tampak atas
dari permukaan bumi dengan resolusi gambar yang cukup bagus serta keterangan
derajat lintang dan bujurnya untuk setiap daerah di muka bumi. Ditambah lagi
sekarang telah dikembangkan fitur 3D yang memungkinkan kita melihat suatu objek
di permukaan bumi tidak hanya tampak atas melainkan dalam bentuk aslinya.
Permukaan dasar samudra atau laut pun dapat diketahui dan kita dapat melihat
berbagai kenampakan alam yang ada di sana.
Kedua adalah dapat mengetahui keadaan kerak
bumi atau lempeng melalui fitur historical imagery yang sudah tersedia dan
fitur Earth Seafloor yang dapat diunduh di Earth Gallery. Fitur historical
imagery memberikan gambaran permukaan bumi beberapa tahun yang lalu dan
sedangkan fitur Earth Seafloor memberi gambaran letak dari beberapa patahan
kerak bumi di laut.
Ketiga,adalah mengetahui topografi beberapa
wilayah yang sudah dipetakan melalui fitur Historical Topographic Maps.
Tampilan topografi menggambarkan tingkat ketinggian suatu wilayah.
Keempat, adalah mengetahui sumber daya alam
panas bumi yang telah dipetakan di sebagian wilayah bumi melalui fitur
Geothermal Resource. Melalui fitur ini juga dapat diketahui suhu bumi
berdasarkan kedalamannya. Selain itu dengan google earth kita juga bisa
mengetahui alamat, GPS, dan tempat-tempat penting di suatu wilayah dengan
penjelasan dan foto aslinya.
Lalu bagaimana cara mengawasi hutan dengan aplikasi ini. Pertama pembuatan peta batas hutan, aplikasi ini dengan
resolusi gambar yang cukup bagus pemerintah bagian kehutanan dan
lembaga-lembaga lingkungan dapat membuat peta cukup di komputer mereka lengkap
dengan gambar dan titik-titik tertentu sesuai GPS.
Kedua, dengan aplikasi ini kondisi hutan bisa
senantiasa di pantau kapanpun dengan gambar yang jelas. Bahkan pengawas dapat
mengetahuinya tinggi wilayah hutan, bentuk permukaan dan panas pada wilayah
hutan.
Ketiga, jika dalam pengawasan ditemukan ada
perubahan pada batas hutan maka dapat di ketahui dengan cepat dan pusat
pengawasan hutan langsung dapat berkordinasi dengan petugas hutan di lapangan
untuk memantau kondisi hutan yang di maksud dengan wilayah yang jelas dan titik
GPS yang jelas bahkan lengkap dengan nama tempat.
Itulah beberapa kegunaan aplikasi google
earth yang bisa di gunakan untuk pengawasan hutan. Pengawasan hutan dengan
menggabungkan antara peran tehknologi dan pengawasan langsung di lapangan dapat
mempermudah upaya mencegah laju pengrusakan hutan.
Belum ada tanggapan untuk "PENGAWASAN HUTAN DENGAN GOOGLE EARTH"
Post a Comment