SEJARAH DAN SEBUAH IDENTITAS

Setiap tanggal 20 mei Indonesia memperingati hari kebangkitan nasional.  Lahirnya 20 mei sebagai hari kebangkitan nasional ditandai dengan berdirinya organisasi Boedi Oetomo pada 20 mei 1908. Organisasi pemuda pertama di Indonesia ini di dirikan oleh Dr. Sutomo ini menjadi awal dari bangkitnya semangat nasionalisme, persatuan dan kesadaran untuk mempersatukan kemerdekaan Indonesia. Kolonialisme Belanda yang telah menjajah Indonesia (pulau Jawa khususnya) selama ±350 tahun telah melahirkan kesadaran Sutomo dan kawan-kawannya untuk memperjuangkan dan membebaskan rakyat Indonesia dari penjajahan.

Sejarah dapat dikatakan menjadi pondasi awal perjuangan pemuda ini hingga mereka dapat mendirikan sebuah organisasi yang kelak akan di kenang rakyat Indonesia sepanjang masa. Sejarah dengan dengan berbagai penderitaan rakyatnya telah menjadikan masyarakat tempat lahir mereka memiliki identitas sebagai bangsa yang miskin, bodoh, dan terbelakang sebagai akibat dari penjajahan yang berkepanjangan.

Kini setiap tahunnya kita dipertemukan dengan moment yang sama pada tanggal yang sama 20 mei sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Ada dua hal yang bisa dikatakan sebagai sebuah identitas suatu bangsa yaitu Budaya dan Sejarah. Dua hal ini tak akan pernah bisa dipisahkan. Budaya sebagai sebuah tradisi yang di wariskan secara turun temurun kepada generasi pada saat yang sama juga menjadi sejarah secara turun temurun.

Sejarah menampilkan sebuah cerita masa lampau yang berisi tentang kebesaran, keruntuhan, kebangkitan dan cita-cita suatu masyarakat. seperti yang diungkapkan oleh banyak orang “Belajarlah dari sejarah” maka sudah seharusnya pemuda-pemuda bukan hanya menjadikan 20 mei sebagai acara ceremonial semata dengan aksi demonstrasi, lomba-lomba, seminar-seminar hingga upacara. Namun yang tak kalah penting adalah memetik makna dan cita-cita dari sejarah yang berpengaruh dengan kehidupan hari ini.
Sering kita mendengar ungkapan yang bijak dalam pandangan sebagian orang “kemarin adalah sejarah, hari ini adalah anugrah, esok adalah misteri”. Hampir semua orang sepakat dengan ungkapan tersebut. Secara struktur menjelaskan hubungan yang erat antara sejarah, hari ini dan esok. Hari ini dimana kita berdiri adalah efek dari sejarah. Cita-cita sebuah bangsa pada masa lalu membawa sebuah bangsa pada kehidupan hari ini dimana kita berdiri dalam kehidupan.

Namun apakah kita akan berfikir jika esok adalah sebuah misteri apa yang akan kita lakukan. Pada dasarnya semakin tinggi cita-cita suatu bangsa maka semakin dalam pula kajian dan perenungan terhadap sejarah bangsanya (Amir Faqihuddin). Sejarah telah mengajarkan suatu bangsa tentang cita-cita besar yang melahirkan hari ini, sejarah juga telah memberi pelajaran pada setiap generasi dengan berbagai dinamika zamannya sehingga dengan pelajaran tersebut dapat melahirkan sebuah kekuatan untuk menghadapi hari esok. Tak bisa tidak kita tak boleh melupakan sejarah bangsa untuk menentukan arah dan cita-cita suatu bangsa. Melupakan sejarah atau mencoba memutuskan mata rantai sejarah pada sebuah generasi sama saja dengan memutuskan identitas suatu masyarakat.

Sebuah bangsa yang telah melupakan sejarahnya akan menjadikan dirinya sebagai sesuatu yang lain. Tak memiliki identitas karena seperti apa mereka pada masa lalu hanya sejarah yang mampu menjelaskan hal itu. Suatu masyarakat yang lahir dari sejarah bangsa akan melanjutkan cita-cita besar yang pernah hadir mengukir dunia.


Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "SEJARAH DAN SEBUAH IDENTITAS"

Post a Comment