REUNI: APA YANG SUDAH KAU BERIKAN PADA MASYARAKAT?

Akhir dari Ramadhan hanya ada 2 moment menyambut Idul Fitri dan meninggalkan Idul Fitri. Idul fitri yang di dalamnya di isi dengan fenomena mudik kemudian berkumpul bersama keluarga adalah hal yang mesti ada. Namun untuk berkumpul dengan teman-teman seangkatan pendidikan seperti teman SMA dan Kuliah yang di sebut dengan reuni terkadang hal ini butuh sebuah persiapan.

Reuni, bagi sebagian orang-orang adalah moment untuk berbagi cerita dan melontarkan pertanyaan. 1. Sekarang kerja apa? 2. Sudah menikah? 3. Sudah berapa anggota (anak). Setiap pertanyaan pasti punya jawaban dan setiap alumni punya alasan sendiri jika pertanyaan itu kadang berbanding terbalik dengan jawaban " saya kerja di.., sudah menikah dengan..., dan anak saya sudah....

Jika jenjang pendidikan seperti SMA yang berakhir dengan selembar ijasah dan Perguruan tinggi (PT) yang berakhir dengan dengan selembar ijasah dan gelar kesarjanaan maka penting kiranya memikirkan tujuan dari pendidikan. Pendidikan yang telah di lalui menjadikan seseorang berada dalam posisi terdidik bahkan pendidik. Masa sudah sepantasnya pertanyaan universal juga layak kita lontarkan.

Meminjam kembali istilah dari Paolo Freire Pendidikan untuk Pembebasan. Maka sudah selayaknya selembar ijasah dan apa yang menggembleng seseorang di pendidikan formal memperlihatkan andil manusia terdidiknya untuk pembebasan masyarakat.

Kembali mereview Tri Darma Perguruan Tinggi: Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian. Endingnya adalah pengabdian, namun pengabdian dan kerja mencari uang kehidupan dengan selembar ijazah kadang menjadi saudara kembar. Apakah kita mengabdi dengan niat merubah masyarakat atau hanya sekedar rutinitas mengulang kata dan tindakan pada suatu tempat untuk mendapatkan uang.


Maka ajang reuni layak kiranya jika sebuah pertanyaan "Apa yang sudah kau lakukan pada masyarakat dengan pendidikan dan Ijazah yang kau dapatkan di PT?". Hal-hal pribadi sebaiknya privasi saja, biarlah setiap orang menyusun rencana hidupnya untuk kerja, menikah dan memiliki anak. Namun pengabdian pada masyarakat dalam bentuk lain di luar dari profesi kerja dan membina RT (bagi yang sudah menikah) menjadi hal yang layak di perbincangkan.

Postingan terkait: