Jujur saja jika islam di negara ini beragam
atau bilang saja islam ngak jelas. Ada yang mengaku sunni dengan pemikiran
empat mahzab, NU, Muhammadiyah, Wahdah Islamiyah, Hizbut Tahrir, Syi'ah. Namun
adakah yang betul-betul mengikuti fatwa ulama secara keseluruhan.
Baiklah di negara ini memang yang mayoritas
mengaku Islam Sunni atau "Ahlusunnah wal jamaah. Namun mayoritas terlalu
mudah meluapkan keinginan memberangus kalangan minoritas. Mudah melontarkan
gelar-gelar, seperti sesat, kafir, dan bukan islam. Entah ini tuduhan atau
sebuah general karena terkadang yang melontar tak mengkonfirmasi kepada
kalangan minoritas yang terkait.
Kalau begitu kita bagi antara Islam mayoritas
dan minotas, si mayoritas memiliki dan paling banyak menempati tempat di negara
ini. Si minoritas harus berlapang dada di tuduh yang bukan-bukan bahkan dengan
kata-kata kasar yang tidak pantas.
Baiklah kembali kita melihat kondisi negara
ini dengan sudut pandang nyata seperti apa keadaan di lapangan. Negara ini
akrab sekali dengan tindakan korupsi, prostitusi dengan terselubung bahkan
terbuka lebar di depan mata masyarakat, belum lagi kasus narkoba, pergaulan
bebas, kenakalan remaja dan lain sebagainya segala sesuatu yang menunjukkan
kerusakan masyarakat.
Lalu jika si mayoritas selalu merasa benar di
atas si minoritas maka siapakah mereka yang melakukan tindakan korupsi,
prostitusi dengan terselubung dan terbuka, terlibat kasus narkoba, pergaulan
bebas, kenakalan remaja dll. Apakah mayoritas yang selalu benar atau minoritas
yang selalu di sudutkan?.
Jika mayoritas adalah yang terbanyak maka
kita bisa menarik kesimpulan dari golongan manakah yang paling sering melakukan
kerusakan-kerusakan di masyarakat. Mayoritas terkadang memiliki kekuatan di
masyarakat untuk sebuah perubahan-perubahan yang signifikan. Lalu dimanakah
posisi si mayoritas terhadap kerusakan-kerusakan itu.
Mungkin saja si mayoritas masih memiliki
kesadaran untuk melihat dengan mata mereka manakah yang terpenting. Membenahi
kerusakan-kerusakan masyarakat atau memilih terus menerus menyudutkan si
minoritas.