"Penulis yang baik adalah Pembaca yang
baik". Entah manakah yang lebih dahulu membaca dulu baru menulis atau
menulis pada saat bersamaan adalah membaca. Bagi kebanyakan orang yang pernah
saya ajak bicara mereka menulis karena ada mood, karena mendapat inspirasi,
atau menuangkan apa yang dirasakan. Mungkin menulis seperti ini terlihat lebih
alami karena dorongan batin dan nurani.
Membaca bukan berarti harus berhadapan dengan
buku dan puluhan ide milik orang lain dalam bentuk tulisan sembari mengutipnya
untuk membenarkan ide atau mengembangkan ide yang telah di baca. Tapi ada
banyak perspektif tentang apa yang di maksud dengan membaca.
Melihat sekitar kita dengan seksama dan
mendalam dapat di kategorikan membaca. Jika susunan huruf melahirkan kata,
susunan kata melahirkan kalimat, susunan kalimat melahirkan paragraf, dan
susunan selanjutnya mencoba melahirkan atau menggambarkan simbol. Maka sama
halnya kau menatap secara mendalam sebuah simbol saat itu kau membaca simbol
itu dengan tingkat pengetahuan dan seberapa dalam kau menyelaminya.
Bayangkanlah di saat siang yang cerah di
bawah pepohonan, tangkai dan daun melambai-lambai tertiup angin yang berhembus
perlahan. Kau menatap daun kuning jatuh melayang mencumbu tanah bergabung
dengan daun kering yang terlebih dahulu memeluk bumi. Disaat bersamaan angin
berhembus menghamburkan tumpukan daun kering. Suaranya bagai seruling alam yang
membasuh hatimu dan menutupi aqalmu serta membuang seluruh penat batinmu.
Mungkin bukan seruling setiap sentuhan angin dalam artian nyata, tapi mendalamnya perenunganmu dalam membaca yang ada di sekitarmu membuat kau seakan terhipnotis oleh nyanyian alam. Kaupun tak mau keadaan itu berganti. Sejenak kau duduk menatapnya dengan tenang, hadirlah simbol dalam hatimu kemudian kau tuangkan dalam goresan-goresan yang mungkin hanya kau saja yang dapat memahaminya.
Itu namanya juga membaca bukan., buku sangat
perlu untuk di baca tapi membaca tak mesti melalui buku untuk menyerap makna
yang dapat merubah arah fikiran dan hidupmu. Tuangkan saja apa yang kau lihat
dan kau rasakan, lalu lemparlah ketengah mereka. Lalu biarkan tulisan itu
menemukan nasibnya sendiri. Hikmah dapat kau petik pada siapapun dan dimanapun
dengan berbagai macam hal yang kau sanggup.
Belum ada tanggapan untuk "MEMBACA"
Post a Comment