Sejak dulu masyarakat di sekitar Danau Matano menggantungkan hidup mereka dari Hutan dan Danau Matano untuk hidup mereka. Selama masa penjajahan Belanda hingga penguasaan DI/TII masyarakat asli Matano tetap tidak bisa meninggalkan warisan nenek moyang mereka yang telah ratusan tahun terwariskan turun temurun. Sekalipun dimasa DI/TII sejumlah tradisi yang telah menjadi dan sebagian benda-benda bersejarah mereka harus di hilangkan.
Sejak Indonesia merdeka dan perkampungan ini tercatat dalam administrasi sebagai dusun dan desa, perkampungan ini tetap ada dan terus menggeliat mengelola semua potensi yang bisa mereka manfaatkan untuk melanjutkan hidup mereka. Ditengah gerusan zaman, masuknya tehnologi dan budaya dari luar mereka tetap tak bisa melepaskan kebergantungan mereka terhadap alam. Perkampungan ini tetap ada sebagai bagian dari kehidupan masyarakat Matano. Baik itu berupa perkampungan, persawahan, dan perkebunan.
Aktivitas
masyarakat desa Matano di sore hari
Belum ada tanggapan untuk "PERKAMPUNGAN PINGGIRAN DANAU MATANO"
Post a Comment