PERTEMUAN MULTI PIHAK PERLINDUNGAN EKOSISTEM DANAU MATANO

Kondisi danau Matano saat ini mulai kritis, tidak hanya kondisi pinggirannya yang dihuni oleh warga, tapi juga kondisi sejumlah hewan endemik yang mulai langka. Selain itu terbukanya perkebunan di pinggir danau di sinyalir menjadi salahsatu penyebab kerusakan ekosistem danau Matano. Diantara hewan endemik danau Matano yang dianggap mulai langka dan sulit ditemukan adalaha Ikan Buttini, sejumlah udang, dan kerang. Sementara itu di atas danau hutan-hutan yang menjadi penopang mata air tampak mulai dirambah untuk perkebunan juga mengancam habitat sejumlah hewan endemik seperti jenis burung, tarsius, kus-kus dan monyet endemik pulau Sulawesi.

Perkumpulan Wallacea Palopo bersama Burung Indonesia yang beberapa bulan terakhir aktif mendampingi dua desa di sekitar danau Matano yaitu Desa Nuha dan Matano, melihat perlunya keterlibatan sejumlah pihak yang berkepentingan untuk duduk bersama mendiskusikan perlindungan ekosistem danau Matano. Pertemuan yang berlangsung pada hari Kamis, 01/06/2016 di Aula Pertemuan Kantor Kecamatan Nuha. Dalam pertemuan yang berlangsung selama beberapa jam akhirnya menyepakati terbentuknya Forum Multi Pihak Perlindungan Ekosistem Danau Matano.

Berikut adalah dokumentasi pertemuan multi pihak yang difasilitasi oleh Perkumpulan Wallacea Palopo dan Burung Indonesia.




































Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "PERTEMUAN MULTI PIHAK PERLINDUNGAN EKOSISTEM DANAU MATANO"

Post a Comment